Kamis, 02 Januari 2014

lagu dolanan jawa



EMPRIT PEKING

Emprit peking

Emprit peking

Pincokkanmu glagah garing

Yo kang mas

Soko bomo soko bomo

Angidung putrane noto

Semprat semprit jonoloko


Burung yang sangat mirip dengan bondol jawa (emprit), namun mampu berkicau seperti layaknya burung kenari. Bisa dibilang, inilah emprit bercita rasa kenari. Selama ini, emprit dianggap sebagai burung hama. Tidak heran kalau sering ditangkap para pemikat, kemudian dijual murah di pasar burung, bahkan sering dijual untuk dijadikan “mainan” bagi anak-anak. Emprit sebenarnya termasuk jenis burung finch dari kelompok Estrildidae. Begitu juga dengan kerabat dekatnya seperti bondol haji, pipit benggala, dan bondol peking.
Lagu dolanan ini menceritakan seekor burung mempunyai suara yang khas sekali suaranya melengking indah, Seekor burung emprit mempunyai suara yang seperti itu sangat mengagumkan sekali.Dan burung emprit ini dipelihara tuannya dari sejak lahir kecil, dan diperilara, dilatih , dirawat dengan baik hingga burung itu bisa seperti itu.Burung emprit yang suaranya mirip suara burung kenari.
Di dalam ini menggambarkan seekor burung kecil yaitu emprit yang sangat pintar sekali hingga suara nya keras seperti burung kenari.Burung yang sangat unik, indah, dan lucu.
Burung emprit mengibarat seseorang yang kecil bisa menjadi luar biasa dengan kelebihannya itu, dengan cara diajar atau belajar dengan tekun dan rajin.seperti guru dengan murid nya.murid yang dahulunya tidak bisa apa-apa tidak bisa menulis, membaca dan lai-lain, menjadi bisa setelah diajari gurunya dengan rajin.kecil tapi luar biasa terdengar dimana-dimana(emprit peking).




GAMBANG SULING


gambang Suling

Ngumandang suarane

Tulat tulit kepenak unine

u.u.u.unine mung ntrunyuhake bareng lan kentrung

ketipung suling sigrak kendangane

gambang gambang suling

suling suling gambang

gambang gambang suling

suling suling gambang . . . .
         
    

Gambang adalah sebuah alat musik tradisional yang berasal dari jawa tengah.Gambang biasanya dimainkan oleh  orang-orang yang ahli dalam bidang musik jawa.Gambang biasanya dimainkan dengan kolaborasi alat musik lainnya.Gambang biasanya juga dimainkan dalam acara-acara tertentu, seperti acara adat dan lain sebagainya.Gambang bentuknya panjang nabuhnya dipukul.Suara gambang merdu sekali jika dimainkan.
            Sedangkan suling adalah alat musik yang cara memainkannya dengan cara ditiup, biasanya suling terbuat dari bambu kemudian di beri lubang-lubang.Lubang itu berfungsi mengeluarkan suara apabila ditiup.Suling mempunyai suara yang khas sekali, dibandingkan gambang suara suling lebih merdu suara.Suling biasanya digunakan dalam dangdutan dan lain-lain.Saat pertunjukan suling ditiup di sela-sela lagu.Suling bersuara indah sekali, merdu dan dapat menggetarkan hati atau menggugah para pendengarnya.
            Suling lain halnya dengan kentrung, kentrung merupakan sebuah alat musik yang cara memainkankannya dipukul, kentrung bentuknya seperti rebana.Kentrung ini juga seperti ketipung yang sering digunakan ibu –ibu pengajian.kentrung dan ketipung ini hampir sama bentuk nya.
            Dalam lagu itu juga terdapat kendhang, kendhang adalah salah satu alat musik yang cara memainkannya dengan cara ditabuh. Kendhang di dalam musik mempunyai peranan yang sangat penting sekali, kendhang bisa menciptakan suasana,memberikan suara, menghidupkan suasana.Butuh keahlian khusus  untuk bisa memainkan alat musik ini.
            Makna  di dalam lagu dolanan anak-anak ini yaitu berjudul gambang suling adalah lagu ini mengisyaratkan atau memberitau kepada masyarakat atau bagi semua orang yang mendengarkan,melihat maupun yang memainkan bahwa alat musik ini seperti gambang, suling, ketipung kentrung dan kendhang,  jika dimainkan bersama atau bebarengan  akan dapat menciptakan atau menimbulkan suasana yang trenyuh, adem di hati dan seolah-olah kita berada didalam suasana itu, suasana yang gimana gitu.
            Yaitu dengan kekhasan –kekhasan sendiri dari alat musik itu, intinya semua alat musik itu di mainkan dengan cara dikolaborasikan, akan menjadi sesuatu yang indah untuk didengar, selain itu juga bisa untuk hiburan ketika kita mengalami yang namanya galau.Dengan mendengarkan kolaborasi alat ini mungkin galau kita agak berkurang, setidaknya dapat terobati sedikitlah.
            Sebenarnya bukan hanya gambang, suling, kentrung, ketipung dan kendhang saja, masih banyak sekali alat musik tradisional yang kita miliki.Seperti di gamelan, di gamelan terdapat banyak sekali alat musik ada kenong, gong, gender, peking(saron penerus), boning, bonang penerus, demung kethuk, saron, dan lain-lain.                                                               















JARAN TEJI

Jaranan jaranan jarane jaran teji

Sing numpak ndara bei

Sing ngiring para menteri

Jrek jrek nong,jrek jrek nong

Mlayu-mlayu turut dalan


        Jaran merupakan salah satu binatang yang dapat di tunggangi.Jaranan pada jaman dahulu adalah selalu bersifat sakral. Maksudnya selalu berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya gaib. Selain untuk tontonan dahulu jaranan juga digunakan untuk upacara-upacara resmi yang berhubungan dengan roh-roh leluhur keraton. Pada jaman kerajaan dahulu jaranan seringkali ditampilkan di keraton.Lahirnya lagu jaranan ini berawal dari  Raja Airlangga yang memiliki seorang putri yang bernama Dewi Sangga Langit. Dia adalah orang kediri yang sangat cantik. Pada waktu banyak sekali yang melamar, maka dia mengadakan sayembara. Pelamar-pelamar Dewi Songgo Langit semuanya sakti. Mereka sama-sama memiliki kekuatan yang tinggi. Dewi Songgo Langit sebenarnya tidak mau menikah dan dia Ingin menjadi petapa saja. Prabu Airlangga memaksa Dewi Songgo Langit Untuk menikah. Akhirnya dia mau menikah dengan satu permintaan. Barang siapa yang bisa membuat kesenian yang belum ada di Pulau Jawa dia mau menjadi suaminya.

Ada beberapa orang yang ingin melamar Dewi Songgo Langit. Diantaranya adalah Klono Sewandono dari Wengker, Toh Bagus Utusan Singo Barong Dari Blitar, kalawraha seorang adipati dari pesisir kidul, dan 4 prajurit yang berasal dari Blitar. Para pelamar bersama-sama mengikuti sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit. Mereka berangkat dari tempatnya masing-masing ke Kediri untuk melamar Dewi Songgo Langit
Dari beberapa pelamar itu mereka bertemu dijalan dan bertengkar dahulu sebelum mengikuti sayembara di kediri. Dalam peperangan itu dimenangkan oleh Klana Sewandono atau Pujangganom. Dalam peperangan itu Pujangganom menang dan Singo Ludoyo kalah. Pada saat kekalahan Singo Ludoyo itu rupanya singo Ludoyo memiliki janji dengan Pujangganom. Singa Ludoyo meminta jangan dibunuh. Pujangganom rupanya menyepakati kesepakatan itu. Akan tetapi Pujangganom memiliki syarat yaitu Singo Barong harus mengiring temantenya dengan Dewi Sangga Langit ke Wengker.
Iring-iringan temanten itu harus diiringi oleh jaran-jaran dengan melewati bawah tanah dengan diiringi oleh alat musik yang berasal dari bambu dan besi. Pada jaman sekarang besi ini menjadi kenong. Dan bambu itu menjadi terompet dan jaranan.
Dalam perjalanan mengiringi temantenya Dewi Songgo Langit dengan Pujangganom itu, Singo Ludoyo beranggapan bahwa dirinya sudah sampai ke Wengker, tetapi ternyata dia masih sampai di Gunung Liman. Dia marah-marah pada waktu itu sehingga dia mengobrak-abrik Gunung Liman itu dan sekarang tempat itu menjadi Simoroto. Akhirnya sebelum dia sampai ke tanah Wengker dia kembali lagi ke Kediri. Dia keluar digua Selomangklung. Sekarang nama tempat itu adalah selomangkleng.
Karena Dewi Sonmggo Langit sudah diboyong ke Wengker oleh Puijangganom dan tidak mau menjadi raja di Kediri, maka kekuasaan Kahuripan diberikan kepada kedua adiknya yang bernama Lembu Amiluhut dan Lembu Amijaya. Setelah Sangga Langit diboyong oleh Pujangganom ke daerah Wengker Bantar Angin, Dewi Sangga Langit merubah nama tempat itu menjadi Ponorogo Jaranan muncul di kediri itu hanya untuk menggambarkan boyongnya dewi Songgo langit dari kediri menuju Wengker Bantar Angin. Pada saat boyongan ke Wengker, Dewi Sangga Langit dan Klana Sewandana dikarak oleh Singo Barong. Pengarakan itu dilakukan dengan menerobos dari dalam tanah sambil berjoget. Alat musik yang dimainkan adalah berasal dari bambu dan besi. Pada jaman sekarang besi ini menjadi kenong.Untuk mengenang sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit dan Pernikahanya dengan Klana Sewandono atau Pujangga Anom inilah masyarakat kediri membuat kesenian jaranan.Lagu ini ada untuk mantenan sang putri, dengan di iring para menterinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar