A. Pengertian Tembang Macapat
Tembang macapat merupakan puisi rakyat yang
khas. Tembang macapat adalah salah satu karya pujangga namun penyebarannya
secara lisan yang telah turun tumurun. Macapat di dalam penggunaanya lebih
menekankan unsur suara untuk menghibur dan maknanya hanya di sampaikan sekilas
saja. Sehingga macapat merupakan tradisi yang melisankan karya sastra tertulis.
Sampai saat ini tradisi pelestarian macapat masih hidup di kalangan masyarakat
Jawamasyarakat banyak menyelenggarakan kegiatan macapatan, yaitu tradisi
membaca tembang macapat. Macapatan adalah lantunan tembang macapat yang
biasanya membaca teks-teks klasik.
Tembang macapat ada beberapa ragam, yaitu :
a. Macapat Dokumentatif Zaman.
b. Macapat Wejangan.
c. Macapat Ritual ( ritual song ).
d. Macapat Penolak Balak.
e. Macapat Mistik ( mysticism song ).
f. Uran-uran Lambang Praja.
Ciri –ciri tembang macapat:
1.terkait dengan guru : guru lagu, guru
wilangan, guru gatra
2.bahasanya jawa baru diselingi bahasa jawa
kuna
3.isinya tentang nasehat, asusila, dogeng, dan
cerita wayang.
Jenis-jenis tembang macapat:
a.mijil
b.maskumambang
c.khinanti
d.sinom
e.asmaradana
f.durma
g.dhangdang gula
h.gambuh
i.pangkur
j.pocung
k.megatruh
B.
Pengertian
Tembang Gedhe
Tembang gedhe termasuk folklore yang kurang
dikenal oleh anak-anak zaman sekarang karena sudah terpengaruh oleh eksistensi
lagu-lagu yang sekarang. Tembang gedhe lebih sering digunakan oleh wayang kulit.
Sedangkan, penggunaan tembang gedhe sebagai
suluk yang biasanya merupakan lukisan suasana antara lain :
a. Suasana Sedih.
b. Suasana
Takjub. Tebu Kasol.
c. Suasana Cakramanggilingan. Suluk Plencung.
d. Suasana
Penuh Hikmah. Bramarawilasita.
Ciri-ciri
tembang gedhe :
1.setiap
bait terdiri dari 4 gatra atau 4 wanda pada pala (pala lingsa).
2.dua
gatra atau dua pada disebut satu pada dirga.
3.empat
gatra disebut juga dengan 2 pada dirge atau sapa deswara atau satu pada iswara.
4.tiap-tiap
pala atau gatra jumlah satu kata adalah sama, biasa disebut laku atau lampah.
Contoh
tembang gedhe :
-
Kusumastuti
-
Maduretno
-
Kusumacitro
-
Candrakusuma
-
Merak nguwuh
-
Tepi kawuri
C.Penggunaan
tembang macapat dan tembang gedhe dalam kesenian
Tembang
macapat lebih sering digunakan untuk hiburan, seperti pada aktivitas kesenian
yaitu jathilan, ketoprak, wayang , langendriyan, langenmandrawanaran, dan
lain-lain. Tembang gedhe lebih banyak digunakan atau dikolaborasikan dengan
gendhing-gendhing jawa, khususnya untuk bawa dan buka gendhing.
Tembang itu berdiri sendiri
sebagai seni vokal, berbeda dengan tembang macapat, yang banyak memunculkan
tradisi-tradisi membaca macapat berbagai paguyuban. Tembang macapat dan tembang
sangat berhubungan erat di dalam kesenian budaya jawa pokoknya yang berbau
jawa-jawa.
Pengalisisan
Sebenarnya
buku ini “Tradisi Lisan Jawa” karangan Suwardi Endraswara sangat baik, disitu pemaparan
materi –materinya sudah sangat jelas dan sangat mudah untuk dipahami apalagi sudah
diberi keterangan dengan adanya contoh-contoh dan penjelasan contohnya itu untuk
mendukung isi buku tersebut. Tapi mungkin ada beberapa bab yang ada di buku
tersebut tidak ada penjelasan dan kurang ada hal-hal yang tidak di cantumkan. Walaupun begitu
tetap buku ini enak untuk dibaca. Di buku ini bab tentang tembang macapat dan tembang gedhe sudah sangat jelas dan baik sekali menurut kami
sudah lengkap.
Sebenarnya
kalau berbicara tentang tembang, semua orang pasti sudah tau apa itu tembang
dan apa itu wujudnya. Tembang itu erat hubungan dengan budaya jawa maupun adat
jawa sesuatu yang berhubungan dengan jawa pokoknya. Macapat itu merupakan seni
tradisi lisan yang telah turun-menurun di kembangkan oleh nenek moyang kita
dijaman dahulu kala. Begitu juga dengan tembang gedhe sudah menjadi warisan
tradisi lisan yang secara turun –menurun diwariskan lewat lisan nenek moyang
kita dahulu.
matur nuwun kateranganipun
BalasHapusmatur nuwun kateranganipun
BalasHapusMaternuwun
BalasHapusMatur nuwun
BalasHapus